TEKNIK BUDIDAYA BAWAL

TEKNIK BUDIDAYA BAWAL

1.       1.Pendahuluan

Ikan bawal merupakan salah satu komoditas perikanan yang relative digemari di masyarakat umum, itu karena ikan bawal selain mudah dibudidaya juga relative cepat pertumbuhan nya, itu dikarenakan ikan bawal memakan daun daunan/sayuran, daging dan pellet. Dibawah ini ada sebagian teknik budidaya yang mungkin nantinya bisa membantu bagi para pemula untuk bisa dan mau mencoba budidaya ikan bawal.

2.       2. Pembenihan

Indukan bawal atau calon indukan bawal harus terpisah penyimpanan nya antara jantan dan betina, ini dimaksudkan agar memudahkan memenej indukan dan mudah dalam seleksi induk ketika akan di pijahkan. Indukan bawal biasa ber ukuran diatas 2.5kg. untuk mempercepat indukan bertelur biasanya diberi pakan keongmas, remis/kijing, atau juga bisa diberi toge. Indukan yang dianggap bagus biasa berumur diatas 2 tahun.

Untuk teknik pemijahan ikan bawal adalah dengan penyuntikan tapi tidak dengan striping, seperti hal nya ikan ikan lain penyuntikan biasa menggunakan hormone ovaprim dengan dosis 0.7ml/ikg. Dan penyuntikan ini dilakukan 2 kali penyuntikan. Ikan betina yang telah di suntik disatukan dalam bak pemijahan yang kedalaman nya kira kira 1,5 meter dengan menggunakan airator, dimana perbandingan untuk indukan adalah 1 betina 3-4 jantan yang berukuran seimbang. Ikan bawal kawin biasanya pada malam hari dan ketika telur sudah dibuahi oleh pejantan maka telur siap dipanen dan di pindahkan pada media akuarium dengan menggunakan skopnet, itu dilakukan karena telur ikan bawal mengambang ke permukaan air.

3.       3.Pendederan

Proses penetesan telur diakuarium berjalan selama 24 jam dimana dimana akuarium menggunakan aerator yang cepat supaya pergerakan telur terlihat berputar. Setelah telur menetas akuarium haruslah di siffon /dibersihkan dari cangkang telur dan telur yang tidak jadi menetas. 4 hari kemudian ikan bawal bisa langsung diberi makan dengan artemia dengan ketentuan suhu 30 derajat bila di bawah suhu nitu maka hari ke 5 baru bisa diberi artemia. 1 minggu setelah di beri makan artemia maka larva bawal siap di pindah ke pendederan 2 yaitu menggunakan kolam tanah atau kolam tembok yang dasarnya tanah. Pada pendederan ini larva sudah bisa diberi pakan pellet tepung yang sudah direndam air. Ada hal penting yang jangan terlewatkan pada pendederan fase ini yaitu persiapan kolam, dimana kolam haruslah terlebih dulu diberi pupuk dan pengapuran. Dimana pemupukan ini sangat sekali berpungsi untuk pertumbuhan plangton yang nantinya menjadi sumber makanan bagi larva. Ikan biasa diberi makan 3 kali sehari dan setelah 30-40 hari ikan siap dipanen dengan ukuran 1.5-3cm.

4.       4. Pembesaran

Seperti telah di jelaskan di atas bahwa ikan bawal memakan apa saja terutama daun-daunan/sayuran, daging dan pellet. Untuk kadar tebar per meter persegi bawal ukuran calon pembesaran 50gram  yaitu 15/meter perseginya. Budidaya pembesaran bisa dilakukan pada media jarring terapung, kolam tanah, bak tembok dan kolam air deras. Pada media jarring terapung sesungguhnya tidak dianjurkan disamping ikan bawal bisa merusak jaring juga ketika ikan bawal lepas dari jaring akan menjadi predator terhadap ikan ikan lain. Akan tetapi ada titik aman pemeliharaan dijaring yaitu dengan pemanenan ukuran 1kg isi 3 sampai 6. Dimana ikan pada ukuran ini tidak terlalu membahayakan untuk bisa keluar jaring.Budidaya ikan bawal bisa juga dilakukan pada kolam air deras dimana semakin besar kadar oksigen dalam air maka akan semakin membantu terhadap percepatan pertumbuhan ikan bawal. Untuk pakan ikan bawal hampir sama dengan ikan lain yaitu 3-4% dari bobot tubuh, akan tetapi supaya keuntungan dalam budidaya bisa ditingkatkan maka haruslah pintar mencari dan mendapatkan pakan alternative. Ikan pada fase ini biasa dipanen setelah 3-4 bulan, akan tetapi untuk di jaring terapung bisa dipanen dengan lama pemeliharaan selama 1.5-2 bulan saja.